Zaman
semakin maju, teknologi semakin canggih dan kemudahan lainnya berperan besar
dalam tumbuh kembang anak muda di era modern. Trend remaja masa kini adalah
saling berlomba-lomba mengikuti gaya berbusana, berbicara dan pergaulan yang
kebarat-baratan. Hal ini didukung dengan banyaknya iklan ataupun tayangan yang
mengeksposes kebudayaan barat. Apalagi di kota besar seperti Jakarta, yang
merupakan ibu kota Indonesia, banyak sekali para turis baik dalam negeri mau
luar negeri yang berdatangan. Hal ini membuat kota Jakarta membangun beberapa
fasilitas untuk menunjang kebutuhan para wisatawan. Kecenderungan anak-anak
remaja yang tinggal dikota-kota besar seperti Jakarta ini membuat mereka lebih
mementingkan gaya hidup yang glamor dan pergi hangout bersama teman-teman
mereka saat malam hari. Bagi sebagian anak remaja yang tinggal di kota besar,
hangout bersama teman-teman dimalam hari merupakan hal yang wajar, biasanya
remaja ini menyebut diri mereka sebagai anak gaul. Banyak remaja yang menilai bahwa
untuk menjadi gaul harus kenal dengan dugem. Kalau belum maka dianggap gak
gaul, cupu, dan jadul. Dengan kata lain, remaja mendapat kebanggaan jika mereka
sudah merasa gaul.
Dugem atau dunia gemerlap merupakan
istilah popular untuk menunjukkan gaya hidup orang di kota besar pada akhir
pekan. Kegiatan dugem yang dikemas dengan suasana meriah dengan sorot lampu dan
suara musik yang keras menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja yang menyebut
dirinya sebagai remaja gaul. Dugem sering dilakukan di klab malam, kafe, atau
diskotik. Rokok, narkoba dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari dugem
itu sendiri, bahkan dugem juga sudah bertalian erat dengan dengan seks bebas.
Remaja sudah tentu akan mengeluarkan banyak uang ketika mereka pergi dugem,
karena dugem membuat para pengikutnya hidup berfoya-foya, menyia-nyiakan waktu,
dan membuat waktu tidur berkurang yang akan berakibat buruk pada kondisi psikis
dan biologis remaja itu sendiri. Di dalam dunia malam sering kali terdengar
istilah “ pantang pulang sebelum petang”. Sebenarnya tanpa disadari oleh para
remaja kegiatan dugem ini merupakan bentuk dari penderitaan atau kenikmatan.
Penderitaan dan kenikmatan sendiri muncul karena alasan “ saya suka itu “ atau
“sesuatu itu menyakitkan”. Kenikmatan dirasakan apabila yang dirasakan sudah
didapat, dan penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa
dirinya. Aliran yang ingin secara mutlak menghindari penderitaan adalah hedonisme,
yaitu suatu pandangan bahwa kenikmatan itu merupakan tujuan satu-satunya dari
kegiatan manusia, dan kunci menuju hidup baik.
Penafsiran hedonisme ada dua
macam, yaitu:
1. Hedonisme
psikologis yang berpandangan bahwa semua tindakan diarahkan untuk mencapai
kenikmatan dan menghindari penderitaan.
2. Hedonisme etis
yang berpandangan bahwa semua tindakan ‘harus’ ditujukan kepada kenikmatan dan
menghindari penderitaan.
Sebenarnya apa sih yang mendorong
para anak remaja melakukan aktifitas dugem ini? Dari segi alasan, mereka
melakukan dugem untuk sekedar refreshing, cuci mata, dan menghilangkan stress.
Secara umum, ada beberapa alasan yang membuat anak muda pergi dugem :
1. Alasan Gengsi
2. Ajakan Teman
3. Kejenuhan dan Hiburan
4. Stress karna banyak tugas
5. Kurang mendapatkan perhatian
6. Iman yang lemah
7.
Eksploitasi Seksual
8. Pemahaman agama yang kurang
Selain alasan yang diuraikan di atas ada beberapa factor
yang mendasari remaja memilih dunia gemerla p, diantaranya yaitu :
1.
Faktor
Ekonomi
Tak jarang orang-orang yang bekerja
diwaktu malam beralasan karena kemiskinan yang mereka derita. Sehingga
menyebabkan mereka harus bekerja untuk mempertahankan hidupnya agar kebutuhan
hidupnya yang mendesak dapat terpenuhi
2.
Faktor
Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal dapat
menjadi salah satu penyebab orang memilih kehidupan malam. Terutama karena
pergaulan bebas yang kini sedang marak di kalangan remaja. Tak jarang dari
mereka berawal dari coba-coba, yang akhirnya berkelanjutan.
3.
Faktor
Keluarga.
Karena kebutuhan yang begitu
mendesak banyak orang tua atau keluarga yang memaksakan untuk bekerja pada
malam hari, tanpa memandang baik tidaknya pekerjaan itu, atau tanggapan miring
dari orang disekitarnya.
Tapi apakah dunia malam selalu
membawa dampak yang negatif saja?
Ya..sebagian orang
selalu menganggap bahwa dunia malam itu hanya memberikan dampak negative saja
padahal sebenarnya ada beberapa hal positif yang kita dapat dari dunia malam.
Berikut ini merupakan
pengaruh positif dan negative dari dunia malam :
·
Dampak
Negatif dari pergaulan dunia malam
1. Membuat seseorang masuk kedalam gaya
Hedonisme
2. Menjerumuskan seseorang untuk berbuat dosa
3. Dugem hanya menghambur-hamburkan uang orang
tua kita
4. Dugem bisa mencoreng nama baik keluarga
5. Dugem merusak masa depan Anak Muda
6. Dugem membuat penyimpangan
norma-norma masyarakat
·
Dampak
Positif dari pergaulan dunia malam
1. Referensi pengamatan social
2. Menambah teman dan jaringan
3.
Sebagai sumber penghasilan
4. Menghilangkan stress
Dari uraian pembahasan tersebut maka
dapat diperoleh beberapa kesimpulan,diantaranya yaitu:
1.
Alasan
para remaja memilih kehidupan malam adalah karena tidak ingin disebut sebagai
anak yang culun,selain itu ada beberapa alasan lainnya yaitu karena ajakan
teman, gengsi, menghilangkan stress, untuk mendapatkan hiburan dan
lain-lainnya.
2.
Perilaku
remaja yang sering melalukan dugem tanpa disadari merupakan bentuk dari
penderitaan dan kenikmatan.
3.
Dunia
malam tidak hanya membawa dampak negative seperti menghambur-hamburkan uang,
seks, dan lain sebagainya tapi juga membawa dampak positif seperti
menghilangkan stress, mendapatkan banyak teman dan jaringan, referensi
pengamatan social serta sebagai sumber penghasilan.
Nama : Nur Aini Fauziyyah
NPM : 18114130
Kelas : 1KA36
DAFTAR
PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment