Tugas Ilmu Budaya Dasar 2

by 11:30 0 comments
JAKARTA NIGHT LIFE
Zaman semakin maju, teknologi semakin canggih dan kemudahan lainnya berperan besar dalam tumbuh kembang anak muda di era modern. Trend remaja masa kini adalah saling berlomba-lomba mengikuti gaya berbusana, berbicara dan pergaulan yang kebarat-baratan. Hal ini didukung dengan banyaknya iklan ataupun tayangan yang mengeksposes kebudayaan barat. Apalagi di kota besar seperti Jakarta, yang merupakan ibu kota Indonesia, banyak sekali para turis baik dalam negeri mau luar negeri yang berdatangan. Hal ini membuat kota Jakarta membangun beberapa fasilitas untuk menunjang kebutuhan para wisatawan. Kecenderungan anak-anak remaja yang tinggal dikota-kota besar seperti Jakarta ini membuat mereka lebih mementingkan gaya hidup yang glamor dan pergi hangout bersama teman-teman mereka saat malam hari. Bagi sebagian anak remaja yang tinggal di kota besar, hangout bersama teman-teman dimalam hari merupakan hal yang wajar, biasanya remaja ini menyebut diri mereka sebagai anak gaul. Banyak remaja yang menilai bahwa untuk menjadi gaul harus kenal dengan dugem. Kalau belum maka dianggap gak gaul, cupu, dan jadul. Dengan kata lain, remaja mendapat kebanggaan jika mereka sudah merasa gaul.

Dugem atau dunia gemerlap merupakan istilah popular untuk menunjukkan gaya hidup orang di kota besar pada akhir pekan. Kegiatan dugem yang dikemas dengan suasana meriah dengan sorot lampu dan suara musik yang keras menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja yang menyebut dirinya sebagai remaja gaul. Dugem sering dilakukan di klab malam, kafe, atau diskotik. Rokok, narkoba dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari dugem itu sendiri, bahkan dugem juga sudah bertalian erat dengan dengan seks bebas. Remaja sudah tentu akan mengeluarkan banyak uang ketika mereka pergi dugem, karena dugem membuat para pengikutnya hidup berfoya-foya, menyia-nyiakan waktu, dan membuat waktu tidur berkurang yang akan berakibat buruk pada kondisi psikis dan biologis remaja itu sendiri. Di dalam dunia malam sering kali terdengar istilah “ pantang pulang sebelum petang”. Sebenarnya tanpa disadari oleh para remaja kegiatan dugem ini merupakan bentuk dari penderitaan atau kenikmatan. Penderitaan dan kenikmatan sendiri muncul karena alasan “ saya suka itu “ atau “sesuatu itu menyakitkan”. Kenikmatan dirasakan apabila yang dirasakan sudah didapat, dan penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa dirinya. Aliran yang ingin secara mutlak menghindari penderitaan adalah hedonisme, yaitu suatu pandangan bahwa kenikmatan itu merupakan tujuan satu-satunya dari kegiatan manusia, dan kunci menuju hidup baik. 


Penafsiran hedonisme ada dua macam, yaitu:
1.  Hedonisme psikologis yang berpandangan bahwa semua tindakan diarahkan untuk mencapai kenikmatan dan menghindari penderitaan.
2.  Hedonisme etis yang berpandangan bahwa semua tindakan ‘harus’ ditujukan kepada kenikmatan dan menghindari penderitaan.

Sebenarnya apa sih yang mendorong para anak remaja melakukan aktifitas dugem ini? Dari segi alasan, mereka melakukan dugem untuk sekedar refreshing, cuci mata, dan menghilangkan stress. Secara umum, ada beberapa alasan yang membuat anak muda pergi dugem :

1.   Alasan Gengsi
2.   Ajakan Teman
3.   Kejenuhan dan Hiburan
4.   Stress karna banyak tugas
5.   Kurang mendapatkan perhatian
6.   Iman yang lemah

7.   Eksploitasi Seksual 

8.   Pemahaman agama yang kurang

Selain alasan yang diuraikan di atas ada beberapa factor yang mendasari remaja memilih dunia gemerla p, diantaranya yaitu :
1.      Faktor Ekonomi
Tak jarang orang-orang yang bekerja diwaktu malam beralasan karena kemiskinan yang mereka derita. Sehingga menyebabkan mereka harus bekerja untuk mempertahankan hidupnya agar kebutuhan hidupnya yang mendesak dapat terpenuhi

2.      Faktor Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal dapat menjadi salah satu penyebab orang memilih kehidupan malam. Terutama karena pergaulan bebas yang kini sedang marak di kalangan remaja. Tak jarang dari mereka berawal dari coba-coba, yang akhirnya berkelanjutan.
3.      Faktor Keluarga.
Karena kebutuhan yang begitu mendesak banyak orang tua atau keluarga yang memaksakan untuk bekerja pada malam hari, tanpa memandang baik tidaknya pekerjaan itu, atau tanggapan miring dari orang disekitarnya.
Tapi apakah dunia malam selalu membawa dampak yang negatif saja?
Ya..sebagian orang selalu menganggap bahwa dunia malam itu hanya memberikan dampak negative saja padahal sebenarnya ada beberapa hal positif yang kita dapat dari dunia malam.

Berikut ini merupakan pengaruh positif dan negative dari dunia malam :
·                     Dampak Negatif dari pergaulan dunia malam
1.   Membuat seseorang masuk kedalam gaya Hedonisme
2.   Menjerumuskan seseorang untuk berbuat dosa
3.   Dugem hanya menghambur-hamburkan uang orang tua kita 
4.   Dugem bisa mencoreng nama baik keluarga
5.   Dugem merusak masa depan Anak Muda
6.   Dugem  membuat  penyimpangan norma-norma masyarakat

·                     Dampak Positif dari pergaulan dunia malam

1.   Referensi pengamatan social

2.   Menambah teman dan jaringan
3.   Sebagai sumber penghasilan
4.   Menghilangkan stress


Dari uraian pembahasan tersebut maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan,diantaranya yaitu:
1.      Alasan para remaja memilih kehidupan malam adalah karena tidak ingin disebut sebagai anak yang culun,selain itu ada beberapa alasan lainnya yaitu karena ajakan teman, gengsi, menghilangkan stress, untuk mendapatkan hiburan dan lain-lainnya.
2.      Perilaku remaja yang sering melalukan dugem tanpa disadari merupakan bentuk dari penderitaan dan kenikmatan.
3.      Dunia malam tidak hanya membawa dampak negative seperti menghambur-hamburkan uang, seks, dan lain sebagainya tapi juga membawa dampak positif seperti menghilangkan stress, mendapatkan banyak teman dan jaringan, referensi pengamatan social serta sebagai sumber penghasilan.

Nama        : Nur Aini Fauziyyah
NPM         : 18114130
Kelas         : 1KA36
DAFTAR PUSTAKA



Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment