Audit Teknologi Sistem Informasi
NAMA : Nur Aini Fauziyyah
NPM : 18114130
KELAS : 4KA28
PTA 2017/2018
UNIVERSITAS GUNADARMA
AUDIT TEKNOLOGI
INFORMASI
Pada artikel sebelumnya, saya sudah membahas tentang Pengertian, Sejarah dan Jenis dari Audit Teknologi
Informasi. Dalam artikel kali ini saya akan membahas mengenai metodologi, alasan
dilakukannya dan manfaat dari Audit TI itu sendiri.
Metodologi Audit Teknologi
Informasi
1)
Tahapan Perencanaan.
Sebagai
suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang
akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain
sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2)
Mengidentifikasikan reiko dan kendali.
Untuk
memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM
yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik.
3)
Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan
bukti-bukti.
Melalui
berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.
4)
Mendokumentasikan.
Mengumpulkan
temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan auditee.
5)
Menyusun laporan.
Mencakup
tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.
Alasan dilakukannya Audit Teknologi Informasi
Menurut
Weber (1999) terdapat beberapa alasan mendasar :
a) Pencegahan
terhadap biaya organisasi untuk data yang hilang
Kehilangan
data dapat terjadi karena ketidakmampuan pengendalian terhadap pemakaian
komputer.
b) Pengambilan
keputusan yang tidak sesuai
Membuat
keputusan yang berkualitas tergantung pada kualitas data yang akurat dan
kualitas dari proses pengambilan keputusan itu sendiri.
c) Penyalahgunaan
Komputer
Penyalahgunaan
komputer memberikan pengaruh kuat terhadap pengembangan EDP audit maka untuk
dapat memahami EDP audit diperlukan pemahaman yang baik terhadap beberapa kasus
penyalahgunaan komputer yang pernah terjadi.
d) Nilai
dari perangkat keras komputer, perangkat lunak dan personel
Disamping
data, hardware dan software serta personel komputer juga merupakan sumber daya
yang kritikal bagi suatu organisasi, walaupun investasi hardware perusahaan
sudah dilindungi oleh asuransi, tetapi kehilangan hardware baik terjadi karena
kesengajaan maupun ketidaksengajaan dapat mengakibatkan gangguan.
e) Biaya
yang tinggi untuk kerusakan computer
Saat
ini pemakaian komputer sudah sangat meluas dan dilakukan juga terhadap fungsi
kritis pada kehidupan kita. Kesalahan yang terjadi pada komputer memberikan
implikasi yang luar biasa,
f) Kerahasiaan
Banyak
data tentang diri pribadi yang saat ini dapat diperoleh dengan cepat, dengan
adanya komputerisasi kependudukan maka data mengenai seseorang dapat segera
diketahui termasuk hal – hal pribadi.
g) Pengontrolan
penggunaan komputer
Teknologi
adalah hal yang alami, tidak ada teknologi yang baik atau buruk. Pengguna
teknologi tersebut yang dapat menentukan apakah teknologi itu akan menjadi baik
atau malah menimbulkan gangguan. Banyak keputusan yang harus diambil untuk
mengetahui apakah komputer digunakan untuk suatu hal yang baik atau buruk.
Dan terdapat empat tujuan
utama mengapa perlu dilakukannya audit sistem informasi yaitu:
a) Mengamankan
asset
Asset
(aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat
keras, perangkat lunak, fasilitas, manusia, file data, dokumentasi sistem, dan
peralatan pendukung lainnya.
b) Menjaga
integritas data
Integritas
data merupakan konsep dasar audit sistem informasi. Integritas data berarti
data memiliki atribut: kelengkapan (completeness), sehat dan jujur (soundness),
kemurnian (purity), ketelitian (veracity).
c) Menjaga
efektivitas system
Untuk
menilai efektivitas sistem, auditor sistem informasi harus tahu mengenai
kebutuhan pengguna sistem atau pihak-pihak pembuat keputusan yang terkait
dengan layanan sistem tersebut.
d) Mencapai
efisiensi sumber daya
Suatu
sistem sebagai fasilitas pemrosesan informasi dikatakan efisien jika ia
menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang
dibutuhkan.
Manfaat
Audio Teknologi Informasi
Manfaat
pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)
1) Institusi
dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan
ataupun memenuhi acceptance criteria.
2) Mengetahui
apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.
3) Mengetahui
apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.
Manfaat setelah sistem
live (Post-Implementation Review)
1) Institusi
mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran untuk
penanganannya.
2) Masukan-masukan
tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem, perencanaan strategis,
dan anggaran pada periode berikutnya.
3) Bahan
untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.
4) Memberikan
reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan
kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.
5) Membantu
memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan dapat
digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang melakukan
pemeriksaan.
6) Membantu
dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan
saran tindak lanjutnya.
0 comments:
Post a Comment